Home » Blog » Review » Raim Laode & Naya Anindita: Kisah Arya ‘Komang’ Terinspirasi Kehidupan Nyata!

Raim Laode & Naya Anindita: Kisah Arya ‘Komang’ Terinspirasi Kehidupan Nyata!

Komang, sebuah film yang diadaptasi dari lagu viral karya Raim Laode di tahun 2022, siap menghiasi layar lebar melalui sentuhan magis Starvision. Naya Anindita, sutradara dengan reputasi karya-karya emosional dan visual yang kuat, didapuk untuk menyutradarai film ini. Dijadwalkan rilis saat Lebaran 2025, film ini menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang tak terlupakan.

Dalam perbincangan eksklusif bersama Khoira Store – yang bertempat di IDN HQ, Jakarta Selatan, pada Senin (17/3/2025), Raim Laode, sang pemilik kisah dan lagu ‘Komang’, bersama Naya Anindita, sang sutradara, membuka tabir proses produksi film ini dengan detail yang memikat.

Dengan Kiesha Alvaro memerankan Raim Laode dan Aurora Ribero menghidupkan karakter Komang Ade Widiandari, film ini diperkuat oleh penampilan Adzando Davema sebagai Arya, sosok yang memainkan peran krusial dalam dinamika emosional para tokoh utama. Kisah cinta yang mengharukan siap menyentuh hati para penonton.

Popmama.com telah merangkum detail menarik terkait pernyataan Raim Laode dan Naya Anindita yang mengungkap bahwa karakter Arya di film Komang memang terinspirasi dari kisah nyata. Simak selengkapnya di artikel ini!

Mari kita telusuri lebih dalam!

Arya di Film Komang: Representasi Laki-Laki yang Pernah Hadir dalam Kehidupan Komang

Komang menghadirkan sebuah perjalanan cinta yang penuh liku dan makna. Karakter Arya, yang diperankan dengan apik, mewakili berbagai sosok laki-laki yang pernah hadir dalam hubungan antara Komang dan Raim. Menurut Raim Laode, film ini bukan sekadar menyajikan kisah romantis, tetapi juga menyoroti berbagai tantangan yang muncul akibat pengalaman masa lalu masing-masing tokoh.

“Kami sepakat bahwa Arya itu sebenarnya representasi dari banyak orang. Setiap hubungan pasti memiliki rintangan, baik Komang dengan laki-laki lain saat hubungan mereka mengalami masa sulit, maupun Raim dengan perempuan lain,” ungkap Raim.

Naya Anindita menambahkan bahwa Arya adalah simbol dari pengalaman-pengalaman yang membentuk hubungan Komang dan Raim hingga menjadi seperti yang kita lihat saat ini. Film ini menggambarkan bagaimana cinta dapat bertahan dan berkembang meskipun dihadapkan pada berbagai ujian, baik yang berasal dari masa lalu maupun dari dinamika internal hubungan itu sendiri.

“Arya itu sebenarnya adalah simbol dari beberapa laki-laki yang pernah hadir dalam kehidupan mereka,” jelas Naya.

Mertua Raim Menyambut Gembira Kisah Raim dan Komang Diangkat ke Layar Lebar

“Mama mertua sangat senang, apalagi pemerannya juga orang Bali asli dan beliau juga penggemar berat Ayu Laksmi. Persetujuan dan keterlibatan dalam proses ini sangat mempertimbangkan perasaannya,” kata Raim.

Dalam kisah cinta Raim dan Komang, sosok ibu mertua memiliki peran yang signifikan. Raim mengungkapkan bahwa mertuanya sangat antusias ketika mengetahui kisah cinta antara Komang dan dirinya akan diadaptasi menjadi sebuah film. Kebahagiaan itu semakin bertambah ketika Ayu Laksmi didapuk untuk memerankan karakter yang terinspirasi dari dirinya.

Dalam proses penggarapan Komang, Raim Laode selalu berusaha untuk mempertimbangkan perasaan keluarganya, terutama mertuanya. Meskipun mereka tidak terlibat secara langsung dalam produksi, Raim memastikan bahwa setiap keputusan diambil dengan hati-hati agar tidak menyinggung pihak mana pun.

Bahkan, Raim menolak beberapa tawaran produksi yang dirasa kurang sesuai dengan esensi cinta yang ingin ia sampaikan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Komang bukan hanya sekadar film tentang cinta, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan keluarga.

Sumber Inspirasi Naya dalam Memadukan Budaya Buton dan Bali dalam Satu Narasi

“Saya sangat tertarik, dan justru itu menjadi salah satu alasan utama saya menerima tawaran ini. Opening statement dari Pak Parwez (Produser) adalah bahwa ini adalah kisah cinta antara seorang laki-laki dari Buton dan seorang perempuan Bali,” terang Naya.

Naya merasa tertarik untuk menyutradarai Komang karena keunikan temanya, yaitu kisah cinta yang menjembatani dua budaya yang berbeda. Ia merasa memiliki kedekatan emosional dengan budaya Buton karena sering mengunjungi Wakatobi sejak tahun 2011 untuk menghadiri festival film.

“Sebenarnya, budaya Buton juga tidak asing bagi saya karena saya sudah beberapa kali mengunjungi Wakatobi untuk festival film sejak tahun 2011,” jelas Naya.

Selain itu, hubungannya yang erat dengan Bali juga memperkaya pemahamannya terhadap karakter Komang. Kehadiran keluarga di sana dan kunjungan yang sering membuatnya lebih mudah untuk memahami dan menghayati budaya serta tradisi yang melekat pada karakter tersebut.

“Saya juga sering ke Bali karena memiliki keluarga di sana, jadi budaya Bali juga tidak asing bagi saya. Pengalaman-pengalaman inilah yang saya bawa dan padukan menjadi satu,” tambah Naya.

Dengan pengalaman dan pemahaman yang mendalam ini, Naya mampu menghadirkan dinamika yang autentik antara Raim dan Komang. Perpaduan dua budaya ini menjadikan Komang bukan hanya sekadar kisah cinta, tetapi juga sebuah perayaan atas keberagaman Indonesia yang kaya.

Pesan Cinta yang Mendalam dari Raim dan Naya

Komang membawa pesan universal bahwa cinta dapat menyatukan dua individu dengan latar belakang yang berbeda. Raim Laode menekankan bahwa cerita ini sangat relevan dengan situasi sosial saat ini, di mana perbedaan sering kali menjadi sumber perpecahan. Melalui kisahnya, film ini mengajak penonton untuk melihat bahwa cinta dapat menjadi jembatan untuk merangkul keberagaman.

“Di saat orang-orang menggunakan perbedaan sebagai alat untuk saling menyerang, Raim dan Komang memilih untuk merayakan perbedaan mereka dengan mencari jalan tengah, dipersatukan oleh cinta,” ujar Raim.

Naya Anindita menambahkan pesan mendalam dengan mengutip dialog dari salah satu karakter dalam film, bahwa cinta sejati membutuhkan niat baik, doa, dan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperjuangkannya, sama halnya dengan rezeki yang harus dikejar dengan tekad.

“Saya ingin mengutip dialog dari film: ‘Jika kau ingin mengejar rezeki, pergilah ke Jakarta, kejar rezekimu. Jika kau ingin mati, lompatlah dari jembatan. Jika kau ingin jodoh, doakan dia, jemput dia, datangi dia, dan dia akan menjadi jodohmu jika niatmu baik’,” ungkap Naya.

Demikianlah rangkuman terkait pernyataan Raim Laode dan Naya Anindita yang mengungkap bahwa karakter Arya di film Komang memang terinspirasi dari kisah nyata.

5 Fakta dan Sinopsis Film Komang: Sebuah Perjuangan Cinta yang Penuh Keharuan Fakta Menarik tentang Baubau, Lokasi Syuting Film Komang Perjalanan Panjang Adaptasi Lagu Viral Raim Laode ke Layar Lebar: Persiapan Film Komang

Vania Fadillah

Seorang yang menyukai dunia content creative, sosial media specialist, dan aktif di blogger

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko
×